Jumat, 04 Juli 2008

Susahnya untuk menjadi Seorang KRISTEN sejati…

Hari ini adalah hari Minggu, tapi bukannya ke Gereja Kristus untuk mengunjungi Bapa yang ada di Surga, tapi aku malah ke vihara mahavira graha pusat di bilangan Ancol untuk ‘mengunjungi’ kakekku. Ah bukan berarti kakekku tinggal disini, tapi abu milik beliau telah disemayamkan disini sejak 5 tahun silam.

Ketika tiba di vihara tersebut, tanteku sudah membeli segala keperluan yang dibutuhkan untuk sembahyang.. dari buah-buahan, bunga hias, minuman, dan makanan kecil lainnya. Kebetulan saat itu, ada sebuah keluarga yang baru ditinggal pergi oleh salah satu anggota keluarganya. Sehingga adanya sembahyang (atau entah apapun namanya itu..) yang diadakan oleh 2 orang biksu.

Tante dan mamaku sudah berdiri sambil memegang buku untuk memulai ritual sembahyang. Nenekku karena tidak kuat berdiri, beliau hanya duduk sambil mengatupkan kedua telapak tangannya. Kemudian tante dan mamaku menyuruhku untuk bergabung dengan mereka, dan .. baru pertama kalinya aku mengatakan “tidak” pada keinginan mereka. Ya aku mengatakan “tidak” terhadap hal yang sama sekali aku tidak suka. Karena jauhhh di dalam hati ini, aku telah berteriak sekencang-kencangnya…kalau sebenarnya aku sama sekali tidak nyaman dengan keadaan ini…

Setelah aku mengatakan “tidak” itu, rona wajah tante dan mamaku langsung berubah. Mereka kaget karena biasanya aku tidak pernah mengatakan “tidak” terhadap apapun yang mereka suruh.

Aku hanya duduk diam disebelah nenekku, tidak mengikuti nenekku, aku mengaitkan jari-jariku karena aku hanya bisa berdoa dalam hati saja…

Di keluarga besarku, tidak ada satupun orang yang percaya pada Tuhan Yesus selain aku sendiri. Bagai kaum minoritas di sebuah negara atau bagian, maka mereka harus mengikuti kaum mayoritas di negara tersebut. Inilah yang membuatku tidak kuat, tidak tahan dengan semua hal yang harus aku lakukan. Padahal semuanya bertentangan dengan nurani yang ada di hati ini…, tidak tahan dengan apapun yang mereka lakukan. Entah itu dari perhitungan hari-hari baik (padahal setiap hari adalah hari baik adalah harinya Tuhan bukan??), perayaan Cheng Beng, ke vihara, perayaan kematian kakekku dan entah perayaan apa lagi….


SERBA SALAH, TERSIKSA !!.. itu yang aku rasakan setiap kali berada di aktifitas keagamaan yang diadakan keluargaku. Bila dituruti, nuraniku memberontak dengan begitu kerasnya, sampai rasanya nuraniku itu ingin loncat keluar dari hati ini. Namun bila tidak dituruti, keluargaku yang akan “memberontak” dengan kerasnya..

Thanks GOD, memang tidak semua anggota keluargaku fanatik terhadap agama ini… tapi yaa tetap saja.. aku merasa SENDIRIAN…. -__-“”


AH kenapa keluargaku tidak seperti keluarga yang lain, keluarga yang harmonis, keluarga yang rukun, yang bias sama-sama bisa beribadah ke Gereja.. kenapa? Kenapa?

Tuhan, Kau ingin aku bekerja dan menjadi lilin di dalam keluargaku ini? Bagaimana kalau aku adalah sebuah lilin menyala yang pendek dan kecil, namun angin kencang berada terus di sekitarnya dan senantiasa meniup lilin itu..

Aku harus bertahan dan menjaga api di lilin itu agar terus menyala. Biarpun apinya kecil, namun aku harus terus dan terus menjaganya agar apinya tidak mati…..


DI ^o^

June 29th 08

11:11

1 komentar:

d~wee mengatakan...

Tuhan Yesus...
hanya kepadaMu kuserahkan semua anggota keluargaku...

biarlah aku menjadi lilin kecil yg berjuang di tengah angin kencang..

Terima kasih Tuhan atas keluargaku ini...aku sangat bersyukur dengan keberadaan mereka di kehidupanku..